Beritafifa.com – Benjamin Pavard menyampaikan permintaan maaf kepada mantan klubnya, Bayern Munchen, setelah selebrasinya yang emosional usai mencetak gol dalam laga Inter Milan melawan Bayern di Liga Champions. Dalam pertandingan leg kedua perempat final yang berlangsung di Giuseppe Meazza, Pavard berhasil mencetak satu gol penting yang membantu Inter bermain imbang 2-2, sehingga mereka lolos ke semifinal dengan agregat 4-3. Gol tersebut tercipta dari situasi bola mati, di mana umpan sepak pojok dari Hakan Calhanoglu berhasil disundulnya masuk ke gawang.
Selebrasi Pavard bersama rekan-rekannya terlihat sangat bersemangat, mencerminkan betapa pentingnya gol tersebut bagi timnya. Namun, beberapa fans Bayern merasa bahwa tindakan tersebut kurang menghormati klub lamanya. Mereka menganggap bahwa selebrasi yang berlebihan dapat menyinggung perasaan para pendukung Bayern yang masih menghargai kontribusinya selama bermain di klub tersebut.
Menyadari hal ini, Pavard merasa perlu untuk menjelaskan perasaannya dan menyampaikan permohonan maaf kepada para pendukung Bayern. Ia menegaskan bahwa meskipun kini bermain untuk Inter, ia tetap menghargai waktu dan pengalaman yang ia miliki di Bayern Munchen. Pavard berharap agar para fans dapat memahami bahwa selebrasinya bukanlah bentuk ketidakpuasan, melainkan ungkapan emosi yang wajar dalam momen penting bagi kariernya.
Pavard Selebrasi, Tapi Langsung Minta Maaf

Benjamin Pavard memberikan klarifikasi mengenai selebrasinya setelah mencetak gol melawan Bayern Munchen di Instagram Story. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk tidak menghormati klub lamanya dan berharap para fans dapat memahami emosinya. Pavard mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bayern yang telah berperan besar dalam kariernya selama lima tahun.
Ia juga mengingat momen berharga di Bayern, termasuk menjadi pemain terakhir yang mengenakan nomor punggung 5. Pavard menekankan bahwa selebrasinya adalah ungkapan kebahagiaan saat bermain di perempat final Liga Champions. Ia berharap penggemar Bayern dapat melihat selebrasinya sebagai bentuk kegembiraan, bukan tindakan yang merendahkan klub yang telah membesarkannya.
“FC Bayern telah menjadikan saya pemain seperti sekarang,” tulisnya. “Tim ini adalah rumah saya selama bertahun-tahun,” tambahnya.
Pavard juga menyinggung nomor punggung 5 yang pernah ia kenakan. Nomor itu kini dipensiunkan Bayern untuk menghormati Franz Beckenbauer.
“Saya tidak akan pernah melupakan betapa terhormatnya menjadi pemain terakhir yang mengenakan kaus nomor 5 dan meneruskan warisan seorang legenda,” lanjutnya.
Bersejarah dan Rasa Hormat dari Pavard

Gol ke gawang Bayern Munchen menjadi salah satu momen penting bagi Benjamin Pavard, karena gol krusial tersebut membawa Inter Milan ke semifinal Liga Champions. Dengan hasil imbang 2-2 di leg kedua perempat final, Inter berhasil lolos dengan agregat 4-3, dan pencapaian ini menjadi sorotan bagi Pavard.
Inter kini bersiap menghadapi Barcelona di semifinal, dengan leg pertama dijadwalkan pada awal Mei. Mengingat performanya yang solid, Pavard kemungkinan besar akan kembali menjadi starter dalam laga penting tersebut, di mana ia diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal untuk timnya dalam upaya meraih kesuksesan di kompetisi Eropa.
“Selebrasi itu hanyalah ekspresi kegembiraan anak kecil,” tulis Pavard. “Saya tak pernah berniat menyakiti perasaan fans Bayern. Salam hangat,” pungkasnya.
Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa.