Beritafifa.com – Sandy Walsh mengungkapkan bahwa Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah stadion dengan atmosfer terbaik yang pernah ia rasakan sepanjang kariernya di dunia sepak bola. Pernyataan ini disampaikan saat ia menjadi bintang tamu di kanal YouTube Indosat Ooredoo Hutchison baru-baru ini.
Bek berusia 30 tahun tersebut menggambarkan suasana di SUGBK yang selalu membuatnya merinding, menunjukkan betapa kuatnya dukungan dan semangat para penggemar yang hadir di stadion tersebut. Atmosfer yang luar biasa ini menjadi salah satu alasan mengapa SUGBK dianggap sebagai tempat yang istimewa bagi para pemain, terutama saat pertandingan-pertandingan penting berlangsung. Pengalaman tersebut mencerminkan betapa pentingnya peran suporter dalam menciptakan suasana yang mendukung dan menginspirasi tim di lapangan.
“Bermain di GBK selalu istimewa, suasananya, atmosfernya, saya merinding memikirkannya. Dan dukungannya juga luar biasa, jadi kami merasa bisa mengalahkan siapa pun di kandang sendiri,” ungkapnya.
Timnas Indonesia belum lama ini bermain di SUGBK pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia (25/3/2025). Pada laga ini, Tim Garuda sukses menggebuk Bahrain 1-0 via gol Ole Romeny.
“Kemarin sangat penting untuk menjaga mimpi tetap hidup. Ya, sebagai tim, kami tampil baik bersama para penggemar dan menang. Jadi tiga poin dan bersemangat untuk laga berikutnya di bulan Juni,” ujar Sandy Walsh.
Imbas Cedera Lawan Australia
Dalam kesempatan tersebut, Sandy Walsh berbagi cerita mengenai cedera yang ia alami saat Timnas Indonesia mengalami kekalahan 1-5 di markas Australia di Sydney Football Stadium pada tanggal 20 Maret 2025.
Ketika itu, bek kelahiran Brussels, Belgia ini ditarik keluar pada menit ke-66 dan digantikan oleh Rizky Ridho. Sandy mengalami cedera akibat benturan dengan pemain lawan, dan meskipun ia baru bermain selama enam menit setelah masuk sebagai pengganti, ia terpaksa meninggalkan lapangan lebih cepat karena kondisi tersebut.
Kejadian ini menjadi salah satu momen yang sulit bagi Sandy dan tim, terutama dalam pertandingan yang sangat penting tersebut. Cedera yang dialaminya tentu mempengaruhi performa tim, dan Sandy berharap dapat segera pulih untuk kembali berkontribusi bagi Timnas Indonesia di pertandingan-pertandingan mendatang.
“Itu sangat menakutkan. Saya melihat ada umpan silang dari sisi kiri dari Dean James dan saya bergerak, tetapi punggung saya terdorong sehingga saya kehilangan keseimbangan,” katanya.
“Kemudian, lutut bek Australia tepat mengenai rusuk kiri saya. Saya terjatuh dan tidak bisa bernapas lagi. Saya mencoba untuk bernapas dan menghirup udara, tetapi tidak bisa.”
“Saat itu, saya sudah tidak bisa bermain lagi dan sampai sekarang saya masih merasakan sakit setiap hari. Masih sedikit sakit, bahkan kemarin. Namun, demi Indonesia saya akan berjuang melawan rasa sakit demi Garuda,” lanjut Sandy Walsh.
Peluang Lolos Indonesia
Saat ini, Timnas Indonesia mengemas sembilan angka dan berada di urutan keempat klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka berada di bawah Australia yang mengumpulkan 13 poin dan Arab Saudi dengan 10 poin.
Secara matematis, selisih empat poin dengan Australia dan satu poin dengan Arab Saudi masih bisa dikejar dalam dua laga tersisa. Target Timnas Indonesia adalah menyegel tiket langsung ke Piala Dunia 2026 dengan finis di posisi kedua. Jika mereka berada di urutan ketiga atau keempat pada klasemen akhir, mereka harus menempuh putaran keempat untuk mendapatkan kesempatan lolos.
Tim besutan Patrick Kluivert akan kembali menjalani partai home dengan menghadapi China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis, 5 Juni 2025. Setelah itu, mereka akan bertandang ke Tokyo untuk menantang tim kuat Jepang lima hari kemudian. Pertandingan-pertandingan ini menjadi sangat krusial bagi Indonesia dalam upaya mereka untuk meraih tempat di Piala Dunia 2026.
Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa.
