Enzo Maresca Rekrut Joao Pedro ke Chelsea, Transfer yang Tepat Sasaran

Beritafifa.comEnzo Maresca diprediksi akan mendapatkan sosok kunci baru dalam sistem permainannya lewat kedatangan Joao Pedro. Pelatih asal Italia itu dikenal sebagai penganut filosofi penguasaan bola yang terstruktur dan mengedepankan kontrol penuh atas ritme permainan—dan Joao Pedro, dengan profil teknis serta kecerdasan taktisnya, sangat cocok untuk peran tersebut.

Tidak seperti striker murni yang selama ini mendominasi lini depan Chelsea, Enzo Maresca justru membutuhkan pemain yang mampu beroperasi di antara lini, menciptakan koneksi, dan menjadi jembatan antara gelandang dan penyerang. Joao Pedro memenuhi kriteria itu, baik saat bermain sebagai false nine, gelandang serang, maupun second striker.

Enzo Maresca juga diyakini akan memanfaatkan fleksibilitas Joao Pedro untuk memberikan variasi formasi dan pola serangan, terutama dalam menghadapi tim-tim yang bermain rapat dan defensif. Dalam sistem berbasis posisi yang sangat mengandalkan kecerdasan ruang dan kombinasi cepat, kehadiran Pedro bisa membuka dimensi baru dalam permainan The Blues.

Jika semua berjalan sesuai rencana, Enzo Maresca tak hanya mendapatkan pemain berkualitas, tetapi juga kepingan penting dalam membangun identitas baru Chelsea—yang lebih sabar, lebih cerdas, dan lebih efektif dalam menguasai pertandingan.

Spesialis Link-Up Play: Keunggulan Joao Pedro

Statistik menunjukkan bahwa Joao Pedro bukanlah tipe penyerang konvensional yang menunggu di kotak penalti atau mengandalkan bola-bola silang. Sebaliknya, ia justru lebih aktif turun ke area tengah, mencari ruang di antara lini, dan terlibat dalam proses membangun serangan—sebuah karakteristik yang sangat sesuai dengan pendekatan taktik Enzo Maresca.

Hal ini tercermin jelas dalam pertandingan Brighton melawan Leicester musim lalu. Dalam laga tersebut, Joao Pedro menarik perhatian dua bek tengah lawan keluar dari posisinya, menciptakan celah, lalu memberikan assist cerdas yang dimanfaatkan Simon Adingra untuk mencetak gol. Momen semacam ini menunjukkan betapa ia memahami ruang dan ritme permainan dengan sangat baik.

Chelsea tidak membelinya sebagai mesin gol. Dengan catatan 0,22 gol non-penalty per 90 menit di Premier League bersama Brighton, Pedro jelas bukan finisher utama. Namun, kekuatannya justru terletak pada kemampuan membawa bola ke depan, memainkan kombinasi pendek, serta menciptakan peluang dari kedalaman.

Dalam sistem Maresca yang mengandalkan struktur posisi dan sirkulasi bola cepat, Joao Pedro berpotensi memainkan peran yang mirip dengan Roberto Firmino di era terbaik Liverpool—bukan sebagai pencetak gol terbanyak, melainkan sebagai penghubung, pemantul, dan pengatur tempo di sepertiga akhir lapangan.

Dengan pemain seperti Christopher Nkunku, Cole Palmer, dan Nicolas Jackson di sekelilingnya, Joao Pedro bisa menjadi katalis bagi variasi serangan Chelsea, sekaligus memperkuat identitas permainan berbasis kontrol yang kini tengah dibangun oleh Maresca.

Kesempurnaan dalam Sistem Possession-Based Maresca

Chelsea musim lalu kerap mengandalkan kecepatan dalam serangan balik untuk menciptakan peluang, namun pendekatan itu akan mengalami transformasi signifikan di bawah Enzo Maresca, yang lebih mengedepankan kontrol, penguasaan bola, dan struktur permainan yang rapi.

Di sinilah peran Joao Pedro menjadi krusial. Dengan teknik tinggi dan kecerdasan bermainnya, ia mampu mempertahankan penguasaan bola di area padat sekaligus membuka ruang bagi rekan-rekannya. Ia bukan hanya pemain yang bisa menyelesaikan serangan, tapi juga pencipta alur—yang memudahkan pemain-pemain seperti Pedro Neto (jika transfernya terwujud) dan Noni Madueke untuk menyerang ruang dari sisi sayap.

Kedatangannya juga membuka potensi maksimal dari Cole Palmer, yang gemar bergerak bebas di ruang antar lini, serta mendukung overlapping Marc Cucurella, yang bisa menjadi opsi lebar ketika Joao Pedro menarik bek lawan ke tengah. Kombinasi ini sangat cocok dengan pendekatan Maresca yang mirip dengan struktur menyerang milik Brighton—di mana penyerang sentral kerap menarik perhatian bek tengah, menciptakan ruang vertikal bagi pemain sayap untuk masuk dan mengancam dari sisi dalam.

Jika Maresca benar-benar mengadaptasi pola serangan seperti itu di Chelsea, Joao Pedro bisa menjadi kepingan terakhir yang menyempurnakan eksekusi taktik tersebut. Ia bukan pencetak gol utama, melainkan katalis yang memungkinkan potensi pemain-pemain lain berkembang secara optimal—persis seperti peran yang dimainkan oleh pemain-pemain seperti Roberto Firmino atau bahkan Kai Havertz dalam skema serupa di klub lain.

Dengan Joao Pedro, Chelsea bisa bergerak dari tim yang bergantung pada transisi cepat, menjadi tim yang mengendalikan permainan sejak menit pertama—dengan struktur, kecerdasan posisi, dan ketenangan dalam membangun serangan.

Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top