Beritafifa.com – Scuderia Ferrari, melalui Team Principal HP Fred Vasseur, mengakui bahwa mereka harus mencari jawaban atas kendala sasis mobil SF-25 milik Charles Leclerc dalam Formula 1 GP Hungaria di Hungaroring pada Minggu (3/8/2025). Masalah ini muncul di tengah balapan dan mengakibatkan Leclerc gagal meraih kemenangan meskipun memulai dari posisi pole.
Leclerc langsung memimpin balapan dengan menggunakan ban medium. Ia melakukan pit stop pada Lap 20 untuk berganti ke ban keras dan kembali ke lintasan di posisi ketiga, di belakang Lando Norris dan Fernando Alonso. Dua lap kemudian, Leclerc berhasil naik ke posisi kedua setelah Alonso melakukan pit stop.
Ia kembali memimpin pada Lap 32 setelah Norris melakukan pit stop. Namun, pada Lap 41, Ferrari memanggil Leclerc untuk pit stop kedua, mengabaikan strategi satu kali pit stop yang diterapkan oleh Norris dan McLaren. Leclerc kembali ke lintasan di posisi ketiga dan naik ke posisi kedua setelah Piastri melakukan pit stop pada Lap 45.
Kendala Sasis Bikin Situasi yang Aneh

Charles Leclerc mengalami penurunan performa yang mengejutkan di sisa balapan GP Hungaria, meski usia ban kerasnya hanya terpaut empat lap dari para pesaingnya. Penurunan drastis ini membuat Oscar Piastri dengan mudah menyalipnya pada Lap 51, diikuti oleh George Russell yang juga berhasil mendahului Leclerc pada Lap 62. Akibatnya, pembalap Ferrari tersebut harus puas finis di posisi keempat, padahal sempat memimpin balapan sejak start dari pole position.
Analisis pasca-balapan mengungkap fakta mengejutkan bahwa masalah utama bukan terletak pada strategi ban, melainkan pada kendala teknis sasis mobil SF-25. Leclerc mengonfirmasi temuan tim melalui data telemetri yang menunjukkan adanya anomali pada sasis mobilnya. Fred Vasseur, Team Principal Scuderia Ferrari HP, mengakui keanehan situasi ini dan menegaskan perlunya investigasi mendalam untuk mengidentifikasi akar masalah sekaligus mencari solusi permanen.
“Kami sebenarnya menguasai balapan selama 40 lap pertama. Stint awal berjalan sempurna, stint kedua mulai terasa lebih menantang tapi masih terkendali,” jelas Vasseur melalui situs resmi Formula 1. “Namun stint terakhir benar-benar menjadi bencana. Mobil kehilangan keseimbangan secara tiba-tiba dan menjadi sangat sulit dikendalikan. Saat ini kami masih belum bisa memastikan penyebab pastinya,” tambahnya, mengungkapkan frustrasi atas insiden teknis yang merusak peluang kemenangan tim.
Sempat Terpikir Tak Bisa Finis, Harus Lakukan Investigasi
Fred Vasseur menegaskan bahwa Ferrari harus bekerja keras untuk mengatasi masalah sasis yang dihadapi Leclerc selama balapan, terutama selama jeda musim panas. Tim perlu memastikan bahwa kendala serupa tidak terulang pada paruh kedua musim ini, yang akan dimulai di Zandvoort, Belanda, pada 29-31 Agustus 2025. Setelah itu, Ferrari akan berlaga di kandang mereka sendiri, Monza, Italia, pada 5-7 September 2025.
“Kami harus menyelidiki apakah ada sesuatu yang rusak pada bagian sasis atau lainnya. Pada satu titik, saya sempat berpikir kami tidak akan bisa menyelesaikan balapan. Dalam situasi ini, kami cukup beruntung bisa meraih poin dan finis keempat,” ungkap Vasseur, yang berasal dari Prancis. Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya masalah yang dihadapi tim dan pentingnya untuk menemukan solusi sebelum balapan berikutnya.
“Ini sangat membuat kami frustrasi, karena kami meraih pole position pertama musim ini. Dua stint pertama berjalan cukup baik, dan kami benar-benar kehilangan semua kecepatan serta performa akhir pekan pada stint terakhir,” pungkas Vasseur, mengekspresikan kekecewaannya atas hasil yang tidak sesuai harapan setelah awal yang menjanjikan.
Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa