Beritafifa.com – Calvin Verdonk tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya setelah Timnas Indonesia dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia 2026. Bek kiri andalan Skuad Garuda itu mengaku hasil di putaran keempat kualifikasi zona Asia menjadi pukulan berat bagi seluruh pemain.
Indonesia tersingkir setelah menelan dua kekalahan beruntun di Jeddah — masing-masing dari Arab Saudi dengan skor 3-2, dan Irak dengan skor 1-0. Hasil tersebut membuat peluang Garuda untuk melangkah ke babak selanjutnya sirna.
“Saya tidak tahu lagi harus berkata apa. Ini sangat menyakitkan. Kami sudah melakukan semuanya, tapi ternyata belum cukup,” ujar Verdonk dengan nada kecewa.
Pemain berdarah Belanda itu menegaskan bahwa seluruh skuad sudah bekerja keras sepanjang turnamen. Namun, ia mengakui bahwa level permainan di babak ini sangat tinggi dan kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
Meski hasilnya mengecewakan, Verdonk tetap bangga bisa memperkuat Indonesia di level tertinggi. “Kami sudah memberikan segalanya di lapangan. Sekarang saatnya belajar dari kegagalan ini dan menjadi lebih kuat untuk masa depan,” tutupnya.
Verdonk Tatap Piala Asia

Rasa kecewa dan sedih memang bercampur menjadi satu bagi Calvin Verdonk setelah kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026. Meski begitu, bek kiri andalan Garuda itu berusaha menatap masa depan dengan kepala tegak.
“Setelah ini kami akan berkarier di klub lalu kita akan menghadapi Piala Asia,” ujar Verdonk dengan nada tegas, menandakan tekadnya untuk segera bangkit.
Dalam laga terakhir melawan Irak, Verdonk tampil cukup dominan di sektor kiri pertahanan Indonesia. Ia beberapa kali terlibat dalam duel keras melawan pemain lawan dan bahkan menerima kartu kuning akibat pelanggaran taktis.
Meski demikian, performanya di lapangan mendapat apresiasi tinggi. Sepanjang 90 menit, bek LOSC Lille itu mencatat 8 kontribusi pertahanan, termasuk 2 blok tendangan, 3 sapuan, dan 6 kali recoveries.
Menurut data dari Fotmob, penampilannya diganjar rating 7,2, salah satu yang tertinggi di antara pemain Indonesia dalam laga tersebut.
Verdonk menegaskan bahwa kegagalan ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan pelajaran berharga untuk membawa Garuda terbang lebih tinggi di ajang berikutnya. “Kami harus belajar dan kembali lebih kuat,” tutupnya.
Pertandingan Irak vs Indonesia

Timnas Indonesia harus menelan kekalahan tipis dari Irak setelah gol tunggal Zidane Iqbal menjadi pembeda di laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Mantan pemain Manchester United itu mencetak gol penentu melalui skema serangan balik cepat yang berawal dari kesalahan fatal bek Rizky Ridho di lini belakang.
Iqbal yang kini membela FC Utrecht dengan cerdik memanfaatkan ruang di sisi tengah pertahanan Indonesia. Ia menggiring bola melewati dua pemain sebelum melepaskan tembakan kaki kiri terarah ke tiang jauh — bola meluncur deras tanpa mampu dijangkau kiper Maarten Paes.
Meski kalah, performa Skuad Garuda sejatinya tidak buruk. Pasukan Patrick Kluivert menguasai permainan dengan 55 persen penguasaan bola, berbanding 45 persen milik Irak. Indonesia juga menciptakan 9 percobaan tembakan, namun hanya satu yang tepat sasaran, menunjukkan kurang efektifnya lini depan dalam penyelesaian akhir.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi tim asuhan Kluivert, terutama dalam hal ketenangan dan konsentrasi di momen-momen krusial pertandingan.
Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa