Beritafifa.com – Arsenal sering mencetak gol dari situasi bola mati pada musim 2023/2024. Menurut pandit Graeme Souness, apa yang dilakukan pasukan Mikel Arteta pada situasi bola mati adalah ‘ilmu hitam’.
The Gooners memang merancang dengan sangat serius setiap bola mati yang didapat. Pada situasi sepak sudut, Arsenal punya Bukayo Saka dan Declan Rice sebagai eksekutor utama.
Biasanya, ada Ben White yang dapat tugas untuk mengganggu fokus pemain lawan termasuk kiper. Lalu, Gabriel Magalhaes dapat tugas untuk menerima umpan. Bek asal Brasil itu sudah bikin empat gol musim ini.
Arsenal dapat pujian atas keseriusan mereka mengeksekusi setiap bola mati yang didapatkan. Namun, Graeme Souness punya sudut pandang lain. Dia menyebut Arsenal curang
Arsenal Curang!
Graeme Souness membuat analisis tentang gol Arsenal ke gawang Tottenham pada laga pekan ke-35. Arsenal bikin dua gol sepak sudut. Satu dari bunuh diri Hojbjerg dan sundulan Kai Havertz. Souness merasa dua gol harusnya tidak sah.
“Kami menyaksikan strategi diam-diam dan sangat disengaja dari Arsenal, khususnya Ben White, untuk menghalangi penjaga gawang dengan cara yang tidak terdeteksi wasit,” buka Souness.
Pada proses gol Havertz, White berdiri di depan kiper Vicario. Dia memang tidak secara langsung melakukan kontak pada sang kiper, akan tetapi membuat pandangan dan ruang geraknya terbatas.
“Pasal 12 menyatakan, secara hitam dan putih, bahwa obstruksi adalah ‘bergerak ke jalur lawan untuk menghalangi, memblokir, memperlambat atau memaksa perubahan arah ketika bola tidak berada dalam jarak permainan salah satu pemain,” ucap Souness.
Harusnya VAR Cegah Gol Arsenal
Souness menyebut eksekusi bola mati The Gooners sebagai ‘ilmu hitam’. Ada potensi pelanggaran, baik yang dilakukan Ben White atau pemain lain. Potensi itu mungkin tidak terlihat oleh wasit, akan tetapi Souness meyakini VAR bisa melakukan intervensi.
“Pemblokiran yang dilakukan oleh pemain saat bola mati lebih sering terjadi dari sebelumnya, sehingga memberikan tantangan bagi wasit. Tapi melakukannya tiap laga dan selalu oleh White,” kata Souness.
“Itu terjadi dua musim lalu. Jangan sampai saya memulai dengan fakta bahwa kami juga memiliki petugas VAR, yang duduk di bilik hangat mereka, dilengkapi dengan kapasitas kamera,” tegasnya.