beritafifa.com – Menyatukan dua pembalap dengan kaliber seperti Francesco Bagnaia dan Marc Marquez memang membawa tantangan tersendiri bagi tim pabrikan Ducati. Davide Tardozzi, manajer tim Ducati, menyadari bahwa tugas ini memerlukan pendekatan yang hati-hati, baik dari sisi teknis maupun manajerial. Pengalaman masa lalu dengan Valentino Rossi mengajarkan mereka pentingnya persiapan yang matang, yang tidak mereka miliki pada saat itu.
Tardozzi menyatakan bahwa kedatangan Marquez berbeda dengan kedatangan Rossi pada 2011 atau Jorge Lorenzo pada 2017. Perbedaan utamanya terletak pada tingkat persiapan dan kesiapan Ducati saat ini. Mereka merasa lebih siap mengelola situasi ini dengan baik dibandingkan sebelumnya, baik dari segi teknis maupun manajerial.
Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana Marquez bisa menyesuaikan diri dengan tim yang sudah memiliki juara dunia dua kali, Bagnaia, yang sedang dalam perjalanan untuk meraih gelar ketiganya. Menurut Tardozzi, kunci sukses adalah kemampuan Marquez untuk masuk ke dalam tim dengan cara yang tepat, mengakui dominasi Bagnaia di Ducati , dan menemukan cara untuk bekerja sama demi kesuksesan bersama.
Tardozzi optimis bahwa jika tim Ducati bisa menangani Bagnaia dengan baik, mereka juga akan mampu menangani Marquez. Ini bukan masalah siapa yang lebih baik, tetapi bagaimana kedua pembalap ini bisa bekerja sama dalam satu tim dan saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu kemenangan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa Ducati telah belajar dari kesalahan masa lalu dan sekarang lebih siap menghadapi tantangan dengan strategi yang lebih matang dan terstruktur. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa integrasi Marquez berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi tim, baik dari segi prestasi di lintasan maupun aspek komersial dan media.
