Jordi Amat Menjadi Pemain Paling Senior di Timnas Indonesia

Beritafifa.comJordi Amat, yang kini berusia 32 tahun, menjadi salah satu pemain paling senior di Timnas Indonesia. Meskipun terjadi pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, posisinya di Skuad Garuda tetap aman. Namun, Amat diprediksi akan menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan tempatnya di starting XI, mengingat persaingan ketat dengan pemain-pemain muda dan berkualitas seperti Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Kevin Diks.

Meskipun demikian, pengalaman dan kepemimpinan Jordi Amat tetap menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia. Amat memiliki segudang pengalaman bermain di Eropa, termasuk di klub-klub seperti Espanyol, Swansea City, dan Rayo Vallecano, sebelum akhirnya memutuskan untuk berkarier di Liga Malaysia bersama Johor Darul Ta’zim (JDT) sejak tahun 2022. Pengalamannya di level internasional dan kompetisi Eropa bisa menjadi modal penting untuk membimbing pemain-pemain muda di timnas.

Keputusan pelatih Patrick Kluivert untuk tetap mempertahankan Amat menunjukkan bahwa kehadirannya di tim masih dianggap penting, baik di dalam maupun di luar lapangan. Meskipun mungkin tidak selalu menjadi pilihan utama, perannya sebagai pemain senior dan pemimpin tetap dibutuhkan untuk membangun mentalitas dan kedisiplinan tim.

Karier di La Liga dan Premier League

Jordi Amat memang memiliki pengalaman yang mengesankan di level sepak bola Eropa, khususnya di La Liga dan Premier League. Selama berkarier di La Liga, ia total tampil dalam 123 pertandingan dengan membela klub-klub seperti EspanyolRayo Vallecano, dan Real Betis. Performa terbaiknya tercatat saat bermain untuk Rayo Vallecano, di mana ia mencatat 58 penampilan selama dua musim (2012/13 dan 2018/19).

Selain itu, Amat juga memiliki pengalaman bermain di Premier League dengan membela Swansea City selama empat musim (2013/14 hingga 2016/17), di mana ia mengumpulkan 52 penampilan. Ini menunjukkan kemampuan adaptasinya yang baik di dua liga top Eropa, yang dikenal dengan intensitas dan kualitas permainan yang tinggi.

Pengalamannya menghadapi dua superstar dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, selama bermain di La Liga juga menjadi bukti kualitasnya sebagai bek yang tangguh. Menghadapi pemain sekaliber Messi dan Ronaldo tentu bukan hal mudah, dan pengalaman ini pasti memberikan nilai tambah bagi Amat dalam hal mentalitas dan pemahaman taktis.

Dengan segudang pengalaman di Eropa, Jordi Amat membawa kematangan dan wawasan yang berharga ke Timnas Indonesia. Meskipun usianya sudah memasuki 32 tahun, pengalamannya di level tertinggi sepak bola dunia tetap menjadi aset penting bagi Skuad Garuda, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Kiprah di Malaysia

Seiring bertambahnya usia dan keputusannya untuk berkarier di Malaysia bersama Johor Darul Ta’zim (JDT), memang terlihat bahwa Jordi Amat tidak lagi sepenuhnya menjadi pemain utama, baik di level klub maupun di Timnas Indonesia. Meskipun statusnya sebagai kapten JDT menunjukkan bahwa kepemimpinannya masih dihargai, ia tidak selalu menjadi pilihan pertama dalam starting XI. Namun, Amat masih bisa mencatatkan 24 penampilan di musim ini, yang menunjukkan bahwa ia tetap berkontribusi bagi tim.

Di Timnas Indonesia, situasinya pun serupa. Dengan munculnya bakat-bakat muda seperti Jay IdzesMees Hilgers, dan Kevin Diks, persaingan untuk menjadi bek utama semakin ketat. Meskipun pengalaman dan kepemimpinan Amat masih dianggap berharga, peluangnya untuk menjadi pemain inti semakin terbatas seiring dengan penurunan performa dan faktor usia.

Namun, peran Amat tidak bisa sepenuhnya diabaikan. Sebagai pemain senior, ia bisa menjadi mentor bagi pemain-pemain muda, baik di JDT maupun di Timnas Indonesia. Pengalamannya di level Eropa dan kemampuannya membaca permainan tetap bisa menjadi aset berharga, terutama dalam situasi-situasi penting atau saat tim membutuhkan kepemimpinan di lapangan.

Meskipun kariernya mungkin sudah memasuki fase penurunan, kontribusi Jordi Amat baik di level klub maupun timnas tetap patut diapresiasi. Ia telah membuktikan diri sebagai pemain berkualitas selama bertahun-tahun, dan kini perannya mungkin lebih banyak di luar lapangan, sebagai pemimpin dan pembimbing bagi generasi penerus.

“Bangga memakai warna-warna Indonesia sekali lagi. Suatu kehormatan yang datang dengan tanggung jawab besar. Kita akan memberikan segalanya!” ujar Jordi Amat.

Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top