Beritafifa.com – Patrick Kluivert, calon pelatih baru Timnas Indonesia, membuat para fans merasa gundah gulana. Pasalnya, ia mendapatkan testimoni yang kurang menggembirakan dari pundit sepak bola Curacao. Rumor mengenai kedatangan Kluivert ke Timnas Indonesia sudah berhembus kencang bahkan sebelum Shin Tae-yong resmi dipecat. Rumor ini semakin diperkuat oleh jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, yang dikenal dengan akurasi informasi transfernya.
Dalam unggahannya, Romano mengklaim bahwa Kluivert akan dikontrak dengan durasi dua tahun, dengan opsi perpanjangan hingga dua tahun lagi. Eks striker Timnas Belanda ini ditargetkan untuk membawa Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026. Dengan pengalaman sebagai pemain bintang, Kluivert diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan timnas.
Sesuai dengan pernyataan Erick Thohir saat konferensi pers, PSSI akan memperkenalkan Kluivert kepada publik pada 12 Januari 2025. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, Kluivert akan langsung memimpin Timnas Indonesia menghadapi Australia dan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ini menjadi tantangan besar bagi Kluivert, mengingat pentingnya hasil dari pertandingan tersebut untuk masa depan tim.
Meskipun Kluivert memiliki pengalaman terbatas sebagai pelatih tim nasional, hanya pernah menangani Timnas Curacao, harapan besar diletakkan di pundaknya untuk membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia. Fans berharap bahwa dengan kepemimpinannya, timnas dapat menunjukkan performa yang lebih baik dan meraih kesuksesan di pentas internasional.
Rekam Jejak Kluivert di Timnas Curacao

Pada 5 Maret 2015, Patrick Kluivert diangkat menjadi manajer Timnas Curacao. Namun, prestasinya selama menjabat tidak bisa dibilang bagus. Lima laga pertama yang dilalui Kluivert berakhir tanpa kemenangan, dengan rincian dua imbang dan tiga kali kalah. Meskipun demikian, timnya berhasil meraup tiga kemenangan beruntun pada Kualifikasi Piala Karibia, termasuk kemenangan telak 7-0 atas US Virgin Islands.
Total, Kluivert memimpin Curacao dalam delapan laga, di mana timnya mencatatkan tiga kemenangan, tiga kekalahan, dan dua hasil imbang. Selama periode tersebut, Curacao berhasil mencetak 17 gol, namun juga kebobolan sembilan kali. Meskipun ada beberapa momen positif, hasil keseluruhan tidak cukup untuk menunjukkan bahwa Kluivert mampu membawa tim ke level yang lebih tinggi.
Federasi Sepak Bola Curacao kembali memercayai Kluivert sebagai pelatih sementara pada Juni 2021. Sayangnya, meskipun timnya meraih kemenangan besar 8-0 melawan British Virgin Islands, mereka tidak pernah meraih kemenangan lagi setelah itu. Kluivert menghadapi tantangan berat ketika timnya kalah 0-4 dari Bahrain, yang menjadi salah satu momen sulit dalam karier kepelatihannya.
Akhirnya, Kluivert dipecat setelah kekalahan dari Selandia Baru, hanya empat bulan setelah diangkat kembali. Pengalaman ini menunjukkan bahwa meskipun Kluivert memiliki latar belakang yang kuat sebagai pemain, tantangan di dunia kepelatihan tidak selalu berjalan mulus, dan hasil yang kurang memuaskan menjadi catatan penting dalam perjalanan kariernya.
Testimoni dari Curacao

Sementara itu, setelah Fabrizio Romano mengumunkan Kluivert akan menangani Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong, ada netizen Indonesia yang penasaran. Dia pun melontarkan pertanyaan kepada akun fanbase Timnas Curacao @CuraçaoFootballNews tentang sosok Patrick Kluivert.
Begini lah testimoni dari akun tersebut.
“Dalam urusan rekrutmen, dia bagus. Para pemain yang bergabung dengan kami pada 2015 hanya bergabung karena dia adalah manajernya. Tapi taktiknya sangat buruk,” tulis akun tersebut.
“Selama pertandingan, para pemain kami terlihat kebingungan, dan kami meraih kemenangan melawan pulau-pulau yang bahkan tidak memiliki liga semi-profesional,” imbuh akun itu.
Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa.