Beritafifa.com – Pecco Bagnaia melontarkan kritik keras terhadap keputusan Dorna Sports yang merilis film dokumenter berjudul “Sepang Clash”, yang mengulas awal mula perselisihan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP Malaysia 2015 di Sirkuit Sepang.
Menurut pembalap Ducati Lenovo Team tersebut, dokumenter berdurasi 26 menit itu tidak hanya kurang sensitif, tetapi juga dirilis pada waktu yang sangat tidak tepat — yakni 23 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan 14 tahun meninggalnya Marco Simoncelli, yang mengalami kecelakaan tragis di sirkuit yang sama pada 2011.
Bagnaia menilai keputusan itu menunjukkan minimnya empati dan kepekaan Dorna terhadap emosi pembalap serta penggemar MotoGP di seluruh dunia. Ia juga menilai film tersebut justru membuka luka lama dan memicu kembali ketegangan di antara para fans Rossi dan Marquez.
“Dalam banyak hal, para pembalap memiliki kepekaan yang tak dimiliki oleh mereka (Dorna) yang membuat keputusan-keputusan semacam itu. Gagasan merilis dokumenter tentang Sepang Clash bukanlah ide yang cemerlang,” ujar Bagnaia via Motorsport.com, Senin (27/10/2025).
Kritik dari Bagnaia ini memperkuat suara sejumlah pihak di paddock MotoGP yang juga mempertanyakan motif dan waktu perilisan dokumenter tersebut, mengingat sensitivitas momen dan sejarah yang melekat pada tragedi di Sepang.
Sudah Menolak Dilibatkan Sejak Awal Tahun

Pecco Bagnaia semakin menegaskan kekecewaannya terhadap dokumenter “Sepang Clash” yang dirilis Dorna Sports. Meski mengulas rivalitas legendaris Valentino Rossi dan Marc Marquez, film berdurasi 26 menit itu justru tidak menghadirkan kedua tokoh utama tersebut. Sebaliknya, dokumenter itu menampilkan Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso sebagai narasumber.
Yang ironis, Dovizioso sendiri mengaku tidak mengingat apa pun soal insiden yang terjadi di Sepang pada 2015 silam.
Lebih jauh, dokumenter itu juga menampilkan rekaman muda Pecco Bagnaia, yang kala itu berusia 18 tahun dan berada di garasi Rossi untuk menyaksikan langsung pertarungan mentornya melawan Marquez — sosok yang kini menjadi rekan setimnya di Ducati Lenovo Team.
Bagnaia mengungkapkan bahwa arsip tersebut ditayangkan tanpa izinnya, dan ia merasa tidak nyaman karena sudah pernah menolak membahas topik itu sebelumnya.
“Saya ingat sudah ditanya soal itu awal tahun ini, dan saya sudah bilang topik itu tak pantas untuk dibahas. Mereka bahkan menampilkan Dovizioso, yang bilang ia tidak mengingat apa pun. Dan saya juga tidak mengerti mengapa mereka menampilkan saya,” ujar Bagnaia dengan nada kesal.
Kontroversi ini pun semakin memperkuat kritik terhadap Dorna, yang dianggap mengejar sensasi tanpa mempertimbangkan sensitivitas sejarah dan perasaan para pembalap yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam peristiwa Sepang Clash.
Sebut Tanggal Rilisnya Janggal
Pecco Bagnaia kembali melontarkan kritik tajam terhadap Dorna Sports, kali ini menyoroti pemilihan tanggal rilis dokumenter “Sepang Clash” yang dianggap tidak pantas. Film tersebut dirilis tepat pada 23 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan 14 tahun meninggalnya Marco Simoncelli — tragedi yang terjadi di Sirkuit Sepang pada 2011 dan masih meninggalkan luka mendalam di dunia balap.
Menurut Bagnaia, keputusan itu menunjukkan minimnya kepekaan dan empati terhadap sejarah dan emosi yang melekat di lokasi tersebut.
“Saya rasa beberapa peran ditampilkan dengan cara yang agak menyimpang. Saya tidak ingin membahas itu lebih jauh, tapi merilisnya pada hari peringatan meninggalnya (Marco) Simoncelli juga terasa agak janggal,” ujar tiga kali juara dunia MotoGP itu.
Kritikan Bagnaia muncul di tengah kontroversi lain yang tengah melanda Dorna dan FIM, menyusul keputusan tetap melanjutkan balapan Grand Prix Malaysia 2025 meski terjadi tabrakan hebat antara dua pembalap muda, Jose Antonio Rueda dan Noah Dettwiler, di sighting lap sebelum balapan Moto3 dimulai.
Bagi banyak pembalap, rangkaian keputusan tersebut menegaskan bahwa isu keselamatan dan sensitivitas masih menjadi titik lemah penyelenggara MotoGP, terutama di momen-momen yang menyangkut ingatan emosional para pelaku dan penggemar olahraga ini.
Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa
