PSSI Berikan Penjelasan Terbaru tentang Garuda ID, Face Recognition, dan CCTV Jelang Timnas Indonesia Vs Jepang

Beritafifa.comPSSI memberikan penjelasan baru tentang sistem keamanan terbaru untuk Timnas Indonesia melawan Jepang. Mulai dari Garuda ID, face recognition, dan CCTV.

“Sampai saat ini sudah mencapai 120 ribu yang mendaftar Garuda ID. Memang yang baru terverifikasi sudah 85 ribuan gitu ya, tapi mudah-mudahan sudah masuk,” ujar anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.

“Karena kami kejar target yang sudah terverifikasi dan sudah punya Garuda ID pada 1 November 2024 itu ada 100 ribu orang. Sambil berjalan target kita bisa terus mencapai 150 ribu orang pada saat nanti kita sudah.”

“Nah itu sudah pakai face recognition, mudah-mudahan nanti kita lihat kondisi lapangan apakah nanti pakai juga di stadion sehingga semua yang menonton kita lagi koordinasi sama SUGBK supaya secara teknis kita bisa pasang CCTV,” lanjutnya.

Lawan Jepang

Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang pada 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat. Partai itu merupakan yang kelima untuk Skuad Garuda di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C.

“CCTV-nya itu milik dan diadakan oleh PSSI. Jadi itu dimiliki oleh kita dan kita kerjasamakan dengan SUGBK. Jadi mudah-mudahan nanti dengan alat tersebut itu bisa membantu soal keamanan,” ungkap Arya.

“isu utama kita keamanan sehingga yang masuk pun sudah terverifikasi dengan baik. Dan kita juga membuat ada sekitar 70 gerbang, gate ya. 70 gate itu nanti kita untuk face recognition-nya kita nggak pakai internet gitu ya,” ucapnya.

5-10 Detik

“Tapi pakai handphone yang memang servernya lokal. Jadi itu mempercepat jadi tidak akan ada load-load yang ini. Diperkirakan 5 sampai 10 detik satu orang lewat,” tutur Arya.

“Kemudian nanti ada tahapan berikutnya adalah tahapan tiket dan sebagainya. Tapi makanya kita juga minta kepada suporter tolong nanti datang lebih cepat, lebih dulu. Ini pertama kali kita ada kan? Kalau ini terjadi maka kita termasuk negara yang pertama kali melakukan ini di Asia.”

“Jadi artinya kita dari sisi pemain semua kita berusaha untuk memperbaiki kualitas. Di sisi lain kita dari segi infrastruktur dan sebagainya kita juga akan perubahan besar-besaran untuk melakukan revolusi terhadap keamanan di stadion,” imbuh Arya.

Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top