Beritafifa.com – Septian Bagaskara kembali dipanggil ke Timnas Indonesia untuk dua laga pada Maret 2025, membuktikan kerja kerasnya di BRI Liga 1 bersama Dewa United tidak sia-sia. Sebelumnya, ia telah menunjukkan kualitas sebagai striker produktif, membawa Persik Kediri juara Liga 3 dan Liga 2, serta promosi ke Liga 1. Performa gemilangnya itu sempat menarik perhatian pelatih Shin Tae-yong, yang memanggilnya untuk Timnas U-22 dan persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Namun, cedera dan performa yang meredup sempat membuatnya hilang dari radar Timnas. Setelah bangkit dan kembali konsisten di level klub, Septian akhirnya mendapat kepercayaan lagi. Kini, ia siap bersaing dengan striker lain seperti Irfan Jauhari, Osvaldo Haay, dan M. Rafli untuk memperebutkan tempat di lini depan Timnas.
Kembalinya Septian ke Timnas menjadi bukti bahwa kerja keras dan konsistensi di level klub tidak akan mengkhianati hasil. Dengan pengalaman dan kemampuan mencetak gol yang dimilikinya, ia berpeluang besar menjadi pilihan utama Shin Tae-yong. Dukungan fans dan kepercayaan pelatih akan memotivasi Septian untuk memberikan yang terbaik dalam dua laga penting mendatang.
Rollercoaster

Karier Septian Satria Bagaskara sebagai pesepakbola profesional memang mengalami pasang surut, seperti yang sering terjadi dalam dunia sepak bola. Mulai dari awal kariernya di Persik pada tahun 2016, bakatnya sebagai penyerang andal mulai terlihat. Puncaknya adalah ketika ia berhasil meraih gelar topskorer Liga 3 2018 dan membantu Persik promosi ke Liga 2 2019. Namun, cedera hamstring yang sering dialaminya sempat menghambat perkembangan kariernya, termasuk kesempatannya untuk bermain di Timnas Indonesia U-23.
Keputusan Bagaskara untuk pindah ke RANS Nusantara FC pada tahun 2022 ternyata menjadi titik balik yang positif. Di klub barunya, ia berkembang menjadi penyerang yang lebih matang dan mampu bersaing dengan pemain-pemain impor. Hal ini sangat penting mengingat regulasi baru dari PT LIB yang membatasi jumlah pemain asing di BRI Liga 1 2024/2025, sehingga kesempatan bagi pemain lokal seperti Bagaskara untuk bermain semakin besar.
Persaingan di internal klub memang ketat, mulai dari kiper, bek, gelandang, hingga penyerang. Namun, Bagaskara berhasil memanfaatkan menit bermain yang diberikan kepadanya. Ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan kesempatan yang tepat, pemain lokal bisa bersaing dan bahkan mengalahkan pemain impor.
Dengan performa yang terus meningkat, Septian Satria Bagaskara memiliki potensi untuk menjadi salah satu penyerang andalan tidak hanya di klubnya, tetapi juga di Timnas Indonesia. Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi performa dan menghindari cedera yang bisa menghambat kariernya. Jika berhasil, ia bisa menjadi inspirasi bagi pemain-pemain lokal lainnya untuk terus berjuang dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Momentum di Dewa United
Dengan kerja keras dan kesabarannya memanfaatkan momentum, akhirnya pada musim kedua di Dewa United FC, Bagaskara menemukan kembali ketajamannya. Golnya ke gawang Persib, Jumat (17/1/2025), tak hanya memenangkan Dewa United FC 2-0, tapi juga menambah pundi-pundi Bagaskara dengan total tujuh gol.
Bagaskara mulai mensejajarkan dirinya dengan Alex Martins dan Egy Maulana Vikri sebagai jurugedor The Banten Warriors, julukan Dewa United FC.
“Alhamdulillah sangat bersyukur saya bisa mencetak tujuh gol sejauh ini. Pastinya hal tersebut tidak akan membuat saya berpuas diri,” katanya.
“Pencapaian ini membuat saya makin termotivasi untuk terus bekerja lebih keras lagi. Selain itu gol yang saya buat juga berkat kerja keras rekan-rekan pemain yang lain,” sambungnya.
Jangan lewatkan Berita update lainnya hanya di Beritafifa.