beritafifa.com – Dalam sebuah wawancara yang di hadiri seorang legenda Motogp yaitu Casey Stoner memberikan tanggapannya terkait regulasi teknis baru pada motor balap untuk Motogp 2027. Regulasi ini akan mengatur mulai dari kapasitas mesin yang di turunkan dari 1000cc menjadi 850cc dengan bahan bakar 100% berkelanjutan, kemudian pada bagian aerodinamika juga alami perubahan menjadi lebih kecil, hingga di larangnya beberapa perangkat elektronik seperti rear height dan holeshot devices.
Sebagai pembalap yang sudah berpengalaman dan pernah berkompetisi menggunakan motor 990cc, 800cc, dan 1000cc dengan 2 gelar juara dunia, stoner beranggapan bahwa aturan yang baru tersebut tidak akan memberikan efek yang positif untuk balapan yang lebih kompetitif dan justru lebih menguntungkan para teknisi (engineer).
Stoner berpendapat bahwa peningkatan satu satunya pada aturan saat ini adalah adanya larangan rear height dan holeshot device. “tidak ada hal lain yang menguntungkan bagi olahraga ini di masa depan, hanya para enginer yang akan dapatkan keuntungan” tutur Stoner dalam kolom komentar akun Instagram Motogp.
Bahkan Stoner juga menjelaskan secara detail permasalahan yang akan dialami motor 850cc, mulai dari titik pengereman yang lebih pendek timbul “dirty air”. Hal tersebut secara teknis akan menghambat aksi susul menyusul para pembalap Motogp di lintasan, lalu motor juga akan menjadi lebih ringan alhasil titik pengeran menjadi lebih pendek dan membuat kesempatan atau kemungkinan untuk menyalip menjadi semakin kecil, lalu kecepatan motor di tikungan (cornering speed) menjadi lebih meningkat, “dirty air” dari efek aerodinamila membuat suhu rem dan ban jadi lebih tinggi, itu artinya akan lebih sulit untuk lakukan overtake atau menyusul pembalap lain di lintasan, jelas legenda Motogp dari Australia ini.
Hal ini menjadi pro dan kontra, komentar dari Casey Stoner memang ada benarnya, namun perlu di ingat bahwa Motogp merupakan kompetisi olahraga balap motor, para pembalap pasti akan memberi segalanya di atas lintasan dan setiap pembalap memiliki teknik serta ambisi tinggi untuk menjadi yang tercepat dan menjadi juara, jadi spekulasi dari Stoner tidak sepenuhnya benar.